Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya.
B. LATAR BELAKANG
Mungkin beberapa diantara kita harus menggunakan kacamata agar dapat melihat dengan baik. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang yang memiliki kelainan pada matanya. Kacamata termasuk alat optik. Sebenernya mata juga disebut sebagai alat optik. Alat optik yang lain dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret sebuah peristiwa? Dengan kamera , kita dapat memindahkan keadaan nyata disekitar kita kedalam lembaran film , lalu memperbayaknya dalam bentuk gambar diatas kertas. Gambar hasil pemrotetan akan persis sama dengan kenyataan.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
- Mengetahui tentang Shuttter Speed
- Mengetahui tentang Aperture/ Diagframa
- Mengetahui tentang ISO
D. ALAT DAN BAHAN
- Laptop
- Koneksi Internet
- Kamera
E. PEMBAHASAN
Segitiga eksposur (exposure triangel) adalah tiga elemen / pengaturan yang bekerjasama untuk membentuk sebuah eksposur. Untuk mengetahui alasan mengapa ada foto yang terang dan ada yang gelap maka semua akan terjawab jika Anda memahami apa itu segitiga eksposur dan bagaimana cara kerjanya. Tiga elemen tersebut adalah shutter speed, aperture / diafragma, ISO.
1. Shutter Speed
Saat Anda menekan tombol shutter untuk memotret, maka shutter (rana) akan terbuka lalu tertutup kembali dengan rentang waktu tertentu. Nah! Lamanya waktu shutter atau rana itu terbuka lalu tertutup kembali itulah yang dimaksud dengan shutter speed. Perhatikan gambar di bawah ini:
Anda bisa mengatur rentang waktu dan kecepatan shutter secara manual sesuai keinginan Anda pada mode pemotretan Manual (M) dan Shutter Priority (S/Tv). Sedangkan pada beberapa mode lainnya shutter speed dikendalikan secara otomatis oleh program.
2. Aperture / Diafragma
Bila pada shutter speed mengenai rentang waktu terbukanya shutter atau rana, maka pada aperture / diafragma adalah lebar sempitnya bukaan pada lensa. Untuk mengetahui seperti apa bentuk bukaan lensa tersebut silahkan lihat gambar di bawah ini:
3. ISO
ISO adalah ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Simpelnya agar mudah Anda pahami bahwa ISO adalah pengaturan untuk menentukan tinggi rendahnya pencahayaan pada hasil foto Anda.
Ketiga pengaturan di atas dikenal sebagai segitiga eksposur (exposure triangle). Ketiganya saling berkaitan dan hasil kolaborasi dari ketiga elemen tersebut itulah yang menciptakan sebuah eksposur / pencahayaan.
Lantas bagaimana ketiga pengaturan tersebut bekerja dan membentuk sebuah eksposur?
Seperti yang saya jelaskan di atas tentang shutter speed, bahwa shutter atau rana akan terbuka dan tertutup saat Anda memotret. Nah! Pada saat shutter itu terbuka, sensor akan merekam adegan (pengambilan gambar) dan di saat yang bersamaan pula cahaya yang menentukan terang dan gelapnya hasil foto Anda juga ikut masuk melalui melaui lensa menuju sensor.
Jadi, semakin lama waktu shutter itu terbuka (rana lambat) maka semakin besar peluang cahaya masuk, dan hasilnya foto Anda akan semakin terang. Seperti itulah cara kerja shutter speed.
Kemudian untuk cara kerja aperture yaitu semakin lebar bukaan pada lensa maka semakin banyak pula cahaya yang masuk, dan hasilnya foto Anda juga akan terang.
Oleh sebab itu shutter speed dan aperture harus seimbang dan bekerjasama sesuai kondisi cahaya di tempat Anda memotret.
Lalu bagaimana dengan ISO?
Tidak selalunya Anda berhadapan dengan kondisi cahaya yang cukup terang. Akan ada saat di mana Anda memotret pada situasi yang minim cahaya seperti dalam ruangan atau di malam hari. Pada kondisi seperti itu Anda membutuhkan pengaturan dukungan dari ISO untuk memaksimalkan kualitas cahaya pada foto Anda.
Agar lebih mudah Anda pahami coba perhatikan gambar segitiga eksposur (exposure triangel) di bawah ini:
Pada gambar di atas coba Anda perhatikan letak posisi shutter speed, aperture dan ISO. Sedangkan garis putus-putus warna orange pada gambar di atas adalah hasil dari kerjasama segitiga eksposur. Itulah besarnya peluang masuknya cahaya ke kamera. Luasnya area garis orange tersebut bisa diperluas lagi dengan cara merubah posisi segitiga eksposur (shutter speed, aperture, ISO).
F. KESIMPULAN
EFFEK PADA FOTO
- Shutter speed yang lama akan memungkinkan objek atau kamera bergerak selama cahaya mengenai sensor, sehingga foto menjadi blur, sebagian atau sepenuhnya.
- Aparture yang besar akan menghasilkan depth-of-field yang sempit, sehingga benda - benda yang berjarak tidak terlalu jauh dari jarak fokus pun akan mulai blur. Hal ini menjadi hal positif jika ingin membuat bokeh, namun bisa jadi hal negatif jika kita ingin mempunyai ruang tajam yang luas.
- Iso yang tinggi berarti sensornya semakin sensitif, dan efeknya menimbilkan noise pada gambar.
MENGATUR EXPOSURE
Kamera mempunyai kemampuan untuk "melihat" scene dan menghihting exposure yang tepat untuk scene tersebut, bahkan menhitung kombinasi aperture, shutter speed, iso untuk scene tersebut. DAlam sebuah kamera tentunya ada mode exposure manual dan otomatis. Kita tentunya dapat mempengaruhi perhutingan kamera tersebut dengan menerapkan Exposure Compensasion.
REFERENSI :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamera
http://www.kelasfotografi.com/2015/04/mengenal-segitiga-eksposur-exposure.html
0 komentar:
Posting Komentar