Sabtu, 21 Januari 2017

CARA MEMPERKIRAKAN APERTURE , SHUTTER SPEED ,ISO PADA OBJEK

A. PENGERTIAN

1. BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA


Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof).


Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.


Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil membuat kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.


Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan adalah terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya.


Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.

2. SHUTTER SPEED

Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.


Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.


Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed mempengaruhi foto dalam dua hal:


  1. Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
  2. Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.


Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan rana yang tinggi untuk membekukan gerakan subjek yang bergerak, seperti pada foto liputan olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan rana yang rendah untuk merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan air terjun.

3. ISO

ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.


ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang dinamakan “noise”. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO tinggi seringkali diperlukan.


Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman analog, ASA tergantung dari film yang kita pasang di dalam kamera. Namun di jaman sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita menghendakinya melalui kamera.


Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera, Anda akan bisa membuat foto Anda menjadi gelap, terang atau sedang. Gelap terangnya hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera Anda.

B. LATAR BELAKANG
Untuk membuat objek lebih bermakna dan bernilai.


C. MAKSUD DAN TUJUAN
Agar membuat objek terlihat bagus dan lebih dianggap memiliki skill dalam mengambil objek
D. ALAT DAN BAHAN
  1. kamera DSRL
E. JANGKA WAKTU PELAKSANAN

Mensetting semuanya hanya membutuhkan kisaran waktu 3-5 menit.


F. PEMBAHASAN


 1.Setting iso terlebih dahulu Sesuai cahaya ruang
  
http://i2.wp.com/belfot.com/wp-content/uploads/2012/09/20110805-nd7jkft7meb2jw8tbgqqmhsxf4.jpg?resize=193%2C155















2.Setting Shutter Speed Sesuai cahaya ruang
 

 









 3.Setting Diafragma Sesuai cahaya ruang












 
4.Lalu Coba Dan Jika tidak bagus maka harus disetting sesuai temperatur suhu dan cahaya
 

HASIL YANG DIDAPATKAN


https://addinosaurus.files.wordpress.com/2010/09/image014.jpg?w=510


G. KESIMPULAN
Kesimpulan yaitu ketika mengambil objek harus dengan teliti dan seringlah mencoba walaupun itu gagal dan memahami tentang menu pada kamera.


REFERENSI

1 komentar: