Kamis, 15 Desember 2016

SEMIOTIKA

A. PENGERTIAN

Semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan.
Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
  • Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
  • Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
  • Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi.[1] Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu pengetahuan. Mereka juga menguji area untuk ilmu kehidupan - seperti bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, semiotik relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotik (termasuk zoosemiotik).

 Istilah semiotika, berasal dari bahasa Yunani σημειωτικός sēmeiōtikos, "tanda-tanda jeli" (dari σημεῖον sēmeion, "tanda, cap") dan pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris oleh Henry Stubbesdalam arti yang sangat tepat untuk menunjukkan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan interpretasi dari tanda-tanda.


 Tradisi Semiotika Semiotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion yang berarti “tanda” atau seme yang berarti “penafsir tanda” (Cobley dan Jansz, 1999:4, dalam Sobur, 2009:16) Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri

KONSEP DASAR 

• Tanda, yaitu stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain. Contohnya, ketika kita melihat asap berarti itu menandakan adanya api.
• Simbol, yaitu menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Contohnya, burung merpati melambangkan tanda perdamaian. 
  - Tokoh -
 • Charles Sanders Peirce,
• Ferdinand de Saussure,
• Louis Hjemslev,
 • Roland Barthes,
• Sussane Langer,
• Jacques Derrida,
• Jean Baudrillard, dan sebagianya

 B. Semiotika Negativa
      Dalam Semiotika Negativa, tanda dipahami bukan sekedar dari apa yang ada (kenyataan), namun tanda dipahami dari benda itu sendiri sekaligus apa yang ada dibalik dari benda itu (after the fact). 
   Semiotika, Bahasa dan Karya Sastra
Peranan semiotika dalam mengungkap tanda-tanda dari kebudayaan manusia sangat besar. Semiotika mampu memberikan interpretasi yang sangat penting bagi perkembangan suatu kebudayaan masyarakat. Produk budaya modern yang sangat nyata dan penuh dengan tanda-tanda sosial adalah karya sastra. Karya sastra merupakan cerminan dari masyarakatnya, oleh karena itu karya sastra memiliki makna simbolis yang perlu diungkap dengan model semiotika. Sebagai karya yang bermediakan bahasa, karya sastra memiliki bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun karya ilmiah. Bahasa dalam sastra menggunakan gaya bahasa tersendiri.


 Referensi:
 https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
 http://www.slideshare.net/mankoma2012/teori-semiotika-media
 http://wajirannet.blogspot.co.id/2008/01/semiotika-negativa-st-sunardi.html
 Sekian dari materi SEMIOTIKA sederhana ini sekiranya ada kesalah saya mohon maaf dan semoga bermanfaat yaa.. Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar