Semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan.
Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
- Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
- Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
- Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Istilah semiotika, berasal dari bahasa Yunani σημειωτικός sēmeiōtikos, "tanda-tanda jeli" (dari σημεῖον sēmeion, "tanda, cap") dan pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris oleh Henry Stubbesdalam arti yang sangat tepat untuk menunjukkan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan interpretasi dari tanda-tanda.
Tradisi Semiotika Semiotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion yang berarti “tanda” atau seme yang berarti “penafsir tanda” (Cobley dan Jansz, 1999:4, dalam Sobur, 2009:16) Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri
KONSEP DASAR
• Tanda, yaitu stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain. Contohnya, ketika kita melihat asap berarti itu menandakan adanya api.
• Simbol, yaitu menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Contohnya, burung merpati melambangkan tanda perdamaian.
- Tokoh -
• Charles Sanders Peirce,
• Ferdinand de Saussure,
• Louis Hjemslev,
• Roland Barthes,
• Sussane Langer,
• Jacques Derrida,
• Jean Baudrillard, dan sebagianya
B. Semiotika Negativa
Dalam Semiotika Negativa,
tanda dipahami bukan sekedar dari apa yang ada (kenyataan), namun tanda
dipahami dari benda itu sendiri sekaligus apa yang ada dibalik dari
benda itu (after the fact).
Semiotika, Bahasa dan Karya Sastra
Peranan semiotika dalam mengungkap
tanda-tanda dari kebudayaan manusia sangat besar. Semiotika mampu
memberikan interpretasi yang sangat penting bagi perkembangan suatu
kebudayaan masyarakat. Produk budaya modern yang sangat nyata dan penuh
dengan tanda-tanda sosial adalah karya sastra. Karya sastra merupakan
cerminan dari masyarakatnya, oleh karena itu karya sastra memiliki makna
simbolis yang perlu diungkap dengan model semiotika. Sebagai karya yang
bermediakan bahasa, karya sastra memiliki bahasa yang sangat berbeda
dengan bahasa yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun
karya ilmiah. Bahasa dalam sastra menggunakan gaya bahasa tersendiri.Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
http://www.slideshare.net/mankoma2012/teori-semiotika-media
http://wajirannet.blogspot.co.id/2008/01/semiotika-negativa-st-sunardi.html
Sekian dari materi SEMIOTIKA sederhana ini sekiranya ada kesalah saya mohon maaf dan semoga bermanfaat yaa.. Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar